Semua aplikasi komputer
butuh menyimpan dan mengambil informasi. Ketika sebuah proses sedang berjalan,
proses tersebut menyimpan sejumlah informasi yang terbatas, dibatasi oleh
ukuran alamat virtual. Untuk beberapa aplikasi, ukuran ini cukup, tapi untuk
lainnya terlalu kecil.
Masalah berikutnya adalah apabila proses tersebut berhenti maka
informasinya hilang. Padahal ada beberapa informasi yang penting dan harus
bertahan beberapa waktu bahkan selamanya.
Adapun masalah ketiga yaitu sangatlah perlu terkadang untuk lebih
dari satu proses mengakses informasi secara berbarengan. Untuk memecahkan
masalah ini, informasi tersebut harus bisa berdiri sendiri tanpa tergantung
dengan sebuah proses.
Pada akhirnya kita memiliki masalah-masalah yang cukup signifikan
dan penting untuk dicari solusinya. Pertama kita harus bisa menyimpan informasi
dengan ukuran yang besar. Kedua, informasi harus tetap ketika proses berhenti.
Ketiga, informasi harus bisa diakses oleh lebih dari satu proses secara bersamaan.
Solusi dari ketiga masalah diatas adalah sesuatu yang disebut file atau
berkas.
Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi. Berkas ini
dapat diakses lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang
baru. Informasi yang disimpan dalam berkas harus persisten, dalam artian tidak
hilang sewaktu proses berhenti. Berkas-berkas ini diatur oleh sistem operasi,
bagaimana strukturnya, namanya, aksesnya, penggunaannya, perlindungannya, dan
implementasinya. Bagian dari sistem operasi yang mengatur masalah-masalah ini
disebut sistem berkas.
Untuk kebanyakan pengguna, sistem berkas adalah aspek yang paling
terlihat dari sebuah sistem operasi. Dia menyediakan mekanisme untuk
penyimpanan online dan akses ke data dan program. Jadi, Sistem
berkas adalah mekanisme penyimpanan online serta untuk akses, baik data
maupun program yang berada dalam sisten operasi. Sistem berkas terbagi menjadi
dua bagian yang jelas; koleksi berkas (masing-masing menyimpan data yang
berkaitan) dan struktur direktori (mengatur dan menyediakan informasi mengenai
semua berkas yang berada di sistem). Sekarang marilah kita memperdalam konsep
dari berkas tersebut.
2 Hal Yang Penting dalam Sistem Berkas :
a. Kumpulan
berkas : sebagai tempat penyimpanan data
b. Struktur
direktori : mengatur dan menyediakan informasi
Atribut pada Berkas
Selain nama dan data, sebuah berkas dikaitkan dengan
informasi-informasi tertentu yang juga penting untuk dilihat pengguna, seperti
kapan berkas itu dibuat, ukuran berkas, dan lain-lain. Kita akan sebut
informasi-informasi ekstra ini atribut. Setiap sistem mempunyai sistem atribusi
yang berbeda- beda, tapi pada dasarnya memiliki atribut-atribut dasar seperti
berikut ini:
- Nama: nama berkas simbolik ini adalah informasi satu-satunya yang disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh pengguna.
- Identifier: tanda unik ini yang biasanya merupakan sebuah angka, mengenali berkas didalam sebuah berkas system; tidak dapat dibaca oleh pengguna.
- Tipe: informasi ini diperlukan untuk sistem-sistem yang mendukung tipe berkas yang berbeda.
- Lokasi: informasi ini adalah sebuah penunjuk pada sebuah device dan pada lokasi berkas pada device tersebut.
- Ukuran: ukuran dari sebuah berkas (dalam bytes, words, atau blocks) dan mungkin ukuran maksimum dimasukkan dalam atribut ini juga.
- Proteksi: informasi yang menentukan siapa yang bisa melakukan read, write, execute dan lainnya.
- Waktu dan identifikasi pengguna: informasi ini dapat disimpan untuk pembuatan berkas, modifikasi terakhir, dan penggunaan terakhir. Data-data ini dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan.
Operasi pada Berkas
Fungsi dari berkas adalah untuk menyimpan data dan mengizinkan
kita membacanya. Dalam proses ini ada beberapa operasi yang dapat dilakukan
berkas. Adapun operasi-operasi dasar yang dilakukan berkas, yaitu:
- Membuat Berkas (Create):
Kita perlu dua langkah untuk membuat suatu berkas. Pertama, kita
harus temukan tempat didalam sistem berkas. Kedua, sebuah entri untuk berkas
yang baru harus dibuat dalam direktori. Entri dalam direktori tersebut merekam
nama dari berkas dan lokasinya dalam sistem berkas.
- Menulis Berkas (Write):
Untuk menulis sebuah berkas, kita membuat sebuah system
call yang menyebutkan nama berkas dan informasi yang akan ditulis
kedalam berkas.
- Membaca Berkas (Read):
Untuk membaca sebuah berkas menggunakan sebuah system call yang
menyebut nama berkas yang dimana dalam blok memori berikutnya dari sebuah
berkas harus diposisikan.
- Menempatkan kembali sebuah berkas
Direktori yang bertugas untuk mencari berkas
yang bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan
berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini sering disebut pencarian
berkas.
- Menghapus Berkas (Delete):
Untuk menghapus sebuah berkas kita mencari dalam direktori untuk
nama berkas tersebut. Setelah ditemukan, kita melepaskan semua file
space sehingga dapat digunakan kembali oleh berkas-berkas lainnya dan
menghapus entry direktori.
- Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna
menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari
berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang
berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna untuk
menghapus berkas dan membuatnya lagi
Keenam operasi diatas merupakan operasi-operasi dasar dari sebuah
berkas yang nantinya bisa dikombinasikan untuk membentuk operasi-operasi baru
lainnya. Contohnya apabila kita ingin menyalin sebuah berkas, maka kita memakai
operasi create untuk membuat berkas baru, read untuk
membaca berkas yang lama, danwrite untuk menulisnya pada berkas
yang baru.
Klasifikasi Data
1.Kelompok Data Tetap
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan
dalam kurun waktu yang lama.
Contoh : Data
pribadi mahasiswa.
2.Kelompok Data Tidak Tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
Contoh : Data
rencana studi mahasiswa.
3.Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data yang mampu akumulasi dikelompok data
tetap atau kelompok data tidak tetap.
Contoh : Data
transkrip.
Klasifikasi File
1.MASTER FILE
File yang berisi data yang relatif tetap, ada 2 yaitu
:
a. Reference Master File : File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
b. Dynamic Master File : File yang berisi record
yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu
peristiwa transaksi.
2.TRANSACTION FILE
Adalah file yang
berisi record-record yang akan memperbaharui / meng-update record-record yang ada pada master file. Meng-Update dapat
berupa : Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record.
3.REPORT FILE
Adalah file yang
berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user.File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan dilayar.
4.WORK FILE
Merupakan file sementara dalam sistem. Suatu work
file merupakan alat untuk
melewatkan
data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain.
5. PROGRAM FILE
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk
memproses data yang akan disimpan pada file lain
/ pada memori utama.
6.TEXT FILE
Adalah file
yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan
oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses
dengan text editor.
7.DUMP FILE
Adalah file yang
digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatattentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang
telah diprosesatau sebuah program yang mengalami kekeliruan.
8.LIBRARY FILE
Adalah file yang
digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, programutilitas atau program lainnya.
9.HISTORY FILE
File ini
merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dantransaction
file. File ini berisikan data yang selalu bertambah,
sehingga fileini terus berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.
Model Akses File
Ada 3 model akses yang mungkin oleh sebuah
program terhadap file, yaitu :
a.INPUT FILE;
Adalah file yang
hanya dapat dibaca dengan program.
b.OUTPUT FILE;
Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah
program / file yang dibuat dengan program.
c.INPUT/OUTPUT FILE
Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.
Organisasi File
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan
menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file. Ada 4 teknik dasar
organisasi file, yaitu :
1.Sequential
2.Relative
3.Indexed Sequential
4.Multi–Key
Ada 2 cara untuk mengakses keempat teknik dasar organisasi file :
1.Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang
langsung, tanpa mengaksesseluruh record yang ada.
2.Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang
didahului pengaksesanrecord-record di depannya.