Sabtu, 13 Oktober 2012

Pengertian Sistem Berkas
Semua aplikasi komputer butuh menyimpan dan mengambil informasi. Ketika sebuah proses sedang berjalan, proses tersebut menyimpan sejumlah informasi yang terbatas, dibatasi oleh ukuran alamat virtual. Untuk beberapa aplikasi, ukuran ini cukup, tapi untuk lainnya terlalu kecil.
Masalah berikutnya adalah apabila proses tersebut berhenti maka informasinya hilang. Padahal ada beberapa informasi yang penting dan harus bertahan beberapa waktu bahkan selamanya.
Adapun masalah ketiga yaitu sangatlah perlu terkadang untuk lebih dari satu proses mengakses informasi secara berbarengan. Untuk memecahkan masalah ini, informasi tersebut harus bisa berdiri sendiri tanpa tergantung dengan sebuah proses.
Pada akhirnya kita memiliki masalah-masalah yang cukup signifikan dan penting untuk dicari solusinya. Pertama kita harus bisa menyimpan informasi dengan ukuran yang besar. Kedua, informasi harus tetap ketika proses berhenti. Ketiga, informasi harus bisa diakses oleh lebih dari satu proses secara bersamaan. Solusi dari ketiga masalah diatas adalah sesuatu yang disebut file atau berkas.
Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi. Berkas ini dapat diakses lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru. Informasi yang disimpan dalam berkas harus persisten, dalam artian tidak hilang sewaktu proses berhenti. Berkas-berkas ini diatur oleh sistem operasi, bagaimana strukturnya, namanya, aksesnya, penggunaannya, perlindungannya, dan implementasinya. Bagian dari sistem operasi yang mengatur masalah-masalah ini disebut sistem berkas.
Untuk kebanyakan pengguna, sistem berkas adalah aspek yang paling terlihat dari sebuah sistem operasi. Dia menyediakan mekanisme untuk penyimpanan online dan akses ke data dan program. Jadi, Sistem berkas adalah mekanisme penyimpanan online serta untuk akses, baik data maupun program yang berada dalam sisten operasi. Sistem berkas terbagi menjadi dua bagian yang jelas; koleksi berkas (masing-masing menyimpan data yang berkaitan) dan struktur direktori (mengatur dan menyediakan informasi mengenai semua berkas yang berada di sistem). Sekarang marilah kita memperdalam konsep dari berkas tersebut.
2 Hal Yang Penting dalam Sistem Berkas :
     a. Kumpulan berkas : sebagai tempat penyimpanan data
     b. Struktur direktori : mengatur dan menyediakan informasi
Atribut pada Berkas
Selain nama dan data, sebuah berkas dikaitkan dengan informasi-informasi tertentu yang juga penting untuk dilihat pengguna, seperti kapan berkas itu dibuat, ukuran berkas, dan lain-lain. Kita akan sebut informasi-informasi ekstra ini atribut. Setiap sistem mempunyai sistem atribusi yang berbeda- beda, tapi pada dasarnya memiliki atribut-atribut dasar seperti berikut ini:
  • Nama: nama berkas simbolik ini adalah informasi satu-satunya yang disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh pengguna.
  • Identifier: tanda unik ini yang biasanya merupakan sebuah angka, mengenali berkas didalam sebuah berkas system; tidak dapat dibaca oleh pengguna.
  • Tipe: informasi ini diperlukan untuk sistem-sistem yang mendukung tipe berkas yang berbeda.
  • Lokasi: informasi ini adalah sebuah penunjuk pada sebuah device dan pada lokasi berkas pada device tersebut.
  • Ukuran: ukuran dari sebuah berkas (dalam bytes, words, atau blocks) dan mungkin ukuran maksimum dimasukkan dalam atribut ini juga.
  • Proteksi: informasi yang menentukan siapa yang bisa melakukan read, write, execute dan lainnya.
  • Waktu dan identifikasi pengguna: informasi ini dapat disimpan untuk pembuatan berkas, modifikasi terakhir, dan penggunaan terakhir. Data-data ini dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan.
Operasi pada Berkas
Fungsi dari berkas adalah untuk menyimpan data dan mengizinkan kita membacanya. Dalam proses ini ada beberapa operasi yang dapat dilakukan berkas. Adapun operasi-operasi dasar yang dilakukan berkas, yaitu:
  •   Membuat Berkas (Create):
Kita perlu dua langkah untuk membuat suatu berkas. Pertama, kita harus temukan tempat didalam sistem berkas. Kedua, sebuah entri untuk berkas yang baru harus dibuat dalam direktori. Entri dalam direktori tersebut merekam nama dari berkas dan lokasinya dalam sistem berkas.
  •   Menulis Berkas (Write):
Untuk menulis sebuah berkas, kita membuat sebuah system call yang menyebutkan nama berkas dan informasi yang akan ditulis kedalam berkas.
  •    Membaca Berkas (Read):
Untuk membaca sebuah berkas menggunakan sebuah system call yang menyebut nama berkas yang dimana dalam blok memori berikutnya dari sebuah berkas harus diposisikan.
  •   Menempatkan kembali sebuah berkas
Direktori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini sering disebut pencarian berkas.
  •   Menghapus Berkas (Delete):
Untuk menghapus sebuah berkas kita mencari dalam direktori untuk nama berkas tersebut. Setelah ditemukan, kita melepaskan semua file space sehingga dapat digunakan kembali oleh berkas-berkas lainnya dan menghapus entry direktori.
  •   Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi
Keenam operasi diatas merupakan operasi-operasi dasar dari sebuah berkas yang nantinya bisa dikombinasikan untuk membentuk operasi-operasi baru lainnya. Contohnya apabila kita ingin menyalin sebuah berkas, maka kita memakai operasi create untuk membuat berkas baru, read untuk membaca berkas yang lama, danwrite untuk menulisnya pada berkas yang baru.
Klasifikasi Data
1.Kelompok Data Tetap
   Kelompok data yang tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu yang lama.
   Contoh : Data pribadi mahasiswa.
2.Kelompok Data Tidak Tetap
   Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
   Contoh : Data rencana studi mahasiswa.
3.Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
   Kelompok data yang mampu akumulasi dikelompok data tetap atau kelompok data tidak tetap.
   Contoh : Data transkrip.
 
Klasifikasi File 
1.MASTER FILE
  File yang berisi data yang relatif tetap, ada 2 yaitu :
  a. Reference Master File : File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
  b. Dynamic Master File : File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
2.TRANSACTION FILE
  Adalah file yang berisi record-record yang akan memperbaharui / meng-update record-record yang ada pada master file. Meng-Update dapat berupa : Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record. 
3.REPORT FILE
   Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user.File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan dilayar.
4.WORK FILE
   Merupakan file sementara dalam sistem. Suatu work file merupakan alat untuk
    melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain.
5. PROGRAM FILE
   Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file  lain / pada memori utama.
6.TEXT FILE
   Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan
     oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.
7.DUMP FILE
   Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatattentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diprosesatau sebuah program yang mengalami  kekeliruan.
8.LIBRARY FILE
   Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, programutilitas atau program lainnya.
9.HISTORY FILE
   File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dantransaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga fileini terus berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.
Model Akses File
Ada 3 model akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap file, yaitu : 

a.INPUT FILE;
   Adalah file yang hanya dapat dibaca dengan program.
b.OUTPUT FILE;
   Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program. 
c.INPUT/OUTPUT FILE
   Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.
Organisasi File
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file. Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu : 
1.Sequential 
2.Relative 
3.Indexed Sequential 
4.Multi–Key
Ada 2 cara untuk mengakses keempat teknik dasar organisasi file :
1.Direct Access;
   Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengaksesseluruh record yang ada.
2.Sequential Access;
   Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesanrecord-record di depannya.

Kamis, 11 Oktober 2012

NAMA  : VICTOR RUDI SIRENDEN
NIM      : 211 280 225
KELAS : A5
PRODI  : INFORMATIKA